BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Pandangan Kaum Salaf tentang Huruf-huruf Muqaththa'ah
Para peneliti terdahulu tnencatat bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf muqaththa'ah berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf hijaiyah Arab ditambah dengan huruf "hamzah" juga berjumlah 29 huruf, dengan sudut pandang bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Merekajuga menenukan bahwa huntf-huruf tersebut, dengan tidak mengikutkan huruf-huruf ulangan, berjumlah 14 huruf. Jumlah tersebut (14) adalah setengah dari jumlah huruf hijaiyah Arab, tentu tidak termasuk huruf . Jumlah ini telah saya buktikan dan saya hitung menurut rangkaian turunnya dengan tidak memasukkan huruf-huruf ulangan, yaitu huruf
Saya yakin bahwa pada huruf-huruf tersebut terdapat setengah dari huruf- huruf mahmusah (yang dibaca lemah); di dalamnya juga termasuk huruf- huruf pembuka surat:
Dalam huruf-huruf ini, maksudnya huruf-huruf muqaththa'ah pada pembuka- pembuka surat (fawatih al-suwar), terdapat setengah dari huruf-huruf majhurah (setiap huruf Arab yang selain huruf mahmusah), yang berjumlah delapan belas, yaitu 9 huruf:
Di dalamnya juga terdapat setengah dari huruf halq : Huruf halq berjumlah 6 :
Di dalamnya juga terdapat sebagian dari huruf yang bukan halq yang berjumlah 22 huruf. Huruf-huruf yang bukan halq ialah:
Sebagian lainnya adalah huruf-huruf:
yang lembut (layyiuah). Di dalamnya juga terdapat sebagian dari huruf-huruf syadulah yang berjumlah 8, yang bisa dikumpulkan dalam ungkapan: "ajadat kaquthubin". Sebagian huruf-huruf tersebut ialah , sebagai ganti dari Begitu juga di dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf yang tidak syadidah yang junilahnya 22 huruf, yaitu selunth huruf hijaivah Arab selain huruf-huruf syadidah. Di dalamnya juga terdapat setengah dari huruf-huruf muthbiqah yang berjumlah 4 huruf, yaitu . Sebagian hurufhuruf muthbiqah pada huruf-huruf pembuka surat tersebut adalah dua huruf, yaitu
Selanjutnya, di dalamnya terdapat huruf-huruf yang tidak muthbiqah yang berjuntlah 24 huruf, yaitu:
Sebagian huruf-huruf pembuka (fawatih) yang tidak termasuk huruf-huruf muthbiqah ialah huruf
dengan kekecualian huruf . Termasuk yang saya temukan adalah bahwa
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
di dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf layyin (lemah) yang jumlahnya 2 huruf yaitu Sebagian huruf layyin dari jawatih adalah huruf Para ulama terdahulu juga telah melakukan penghitungan seperti di atas, dan sebagian di antara huruf-huruf tersebut diletakkan atas dasar pengetahuan mereka. Sebenarnya ada persoalan-persoalan lain yang tampak jelas bagi saya dari celahcelah penghitungan yang saya lakukan mengenai jumlah jumlah huruf yang insya Allah akan saya jelaskan dengan baik. Al-Suyuthi mengisyaratkan: "Dengan begitu, pembukaan suratsurat dengan huruf-huruf muqaththo'ah dan kekhasan masingmasing dengan huruf yang membukanya menyebabkan tidak mungkin "alif lam mim" dapat diletakkan di tempat "alif lam ra", juga tidak mungkin "ha mim" bisa diletakkan di tempat "tha sin mim".
Begitulah, masing-masing surat dimulai dengan salah satu huruf dari padanya sehingga kebanyakan kata-kata dan hurufhurufnya menjadi penyerupa baginya.... Misal, surat Qaf dimulai dengan huruf karena pada surat tersebut terjadi pengulangan kata-kata yang melafalkan huruf seperti ketika menyebutkan kata "AI-Quran", ".Al-Khalq", pengulangan kata derivat "Al-Qaul" dan perujukannya yang sering dilakukan, mengenai "AI- Qurbu" (kedekatan)-Nya dari Ibnu Adam, "talaqqiy al-malakain", kata "qa'id", "raqib". "saiq", "ilqa" (dimasukkan) ke neraka jahanam, "taqaddum" (keterdahuluan) dengan janji, "muttaqin", "qalb", "qurun", "tanqib" di suatu negeri, "tasyaqquq" (keterbelahan) bumi, "huquq" (hak- hak) mengenai ancaman (wa'id), dan scbagainya ... Dalam surat Yunus yang dimulai dengan "alif lam ra" terdapat 200 kata atau lebih yang pada kata tersebut terdapat huruf "alif, lam dan ra."
Penjelasan Al-Suyuthi di atas jelas membuktikan tentang adanya perhatian kaum Salaf terhadap fenomena i’jaz AI-Quran. Bukan saja mengenai bayan (penjelasan), nudhum (sttuktur) dan ma ani (arti-arti kata), melainkan juga mengenai jumlah huruf dan kara-katanya. Pendapat- pendapat mereka mengenainya ditegaskan pula oleh para peneliti masa kini. Mengenai fenomena i’jaz 'adadi, secara spesifik, telah diteliti oleh Doktor Rasyad Khalifah,' Abdul Razak Naufal, dan Doktor Ali Hilmi Musa. Tentunya juga termasuk yang ada pada pembaca.
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Pandangan Ulama Mutakhir tentang I'jaz AI-Quran
Baru-baru ini Doktor Rasyad Khalifah menulis sebuah buku mengenai i’jaz adadi Al-Quran dengan kunci angka 19. Buku tersebut oleh Muhammad Shidqi Bek diberi catatan dan beliau menemukan beberapa kesalahan pada penghitungannya. Berikut ini adalah beberapa catatan yang saya lakukan berdasatkan perhitungan yang dilakukannya.
Pertama, Doktor Rasyad Khalifah tidak menghitung huruf mudha'aj sebagai dua huruf; beliau menghitungnya satu huruf. Kedua, beliau hanya menghitung satu basmalah untuk seluruh Al-Quran; beliau tidak menghitung basmalah di dalam 112 surat yang lain. Ketika beliau tidak menghitung 112 basmalah tersebut, maka berarti beliau mengesampingkan kata "Allah", "Al-Rahman", dan "AI-Rahim". Mengenainya, beberapa catatan penting diberikan oleh Muhammad Shidqi Bek. Korespondensi antara keduanya pun, untuk menyempurnakan tulisan mengenai studi Al- Quran tersebut dan penyingkapan mukjizatnya yang semakin hari semakin terungkap, sudah dilakukan.
Di antara studi Rasyad Khalifah yang saya garisbawahi ialah bahwa sesekali beliau memasukkan basmalah pada setiap awal surat kepada perhitungannya, akan tetapi pada kali lain beliau tidak menghitungnya. Saya tidak tahu atas dasar rumus apa beliau menghitungnya. Semestinya suatu rumus hitungan harus ditolak ketika ada kekecualian, kecuali bila ada alasan rasional yang bisa memasukkan kekecualian tersebut dalam perhitungan. Karena asumsinya berkenaan dengan jumlah, yang merupakan persoalan matematis, sementara aturan umum (general rule), tidak bisa menerima perkecualian-perkecualian. Dengan begitu, maka ketika itu masalah i’jaz menjadi tegas. Kritik lain yang bisa disampaikan kepada Doktor Rasyad Khalifah adalah klaimnya bahwa hari kiamat akan terjadi pada tahun 1709 H. 'Tentunya juga termasuk persoalan-persoalan lain yang memerlukan pembahasan panjang yang perlu buku khusus untuk membahasnya. Namun demikian, selayaknya kita sampaikan penghormatan kepada beliau atas kesungguhannya melakukan penelitian dalam studi AI-Quran sebagai pengabdian terhadap AI-Quran,juga kesungguhan yang dilakukan oleh para peneliti yang lain dalam lapangan ini, selama tidak bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah yang suci.
Abdul Razaq Naufal juga menulis mengenai i’jaz 'adadi dalam buku yang berjudul AI- i’jaz Al-'Adadiy fi Al-Quran Al Karim. Dalam buku tersebut beliau menulis beberapa tema. Pada tema-tema tersebut, beliau menjelaskan keharmonisan dan kesesuaian yang terjadi di antara jumlah kata-kata Al-Quran. Berikut ini adalah di antara sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan mukjizat:
Kata "Iblis" (la'nat Allah 'ahih) dalam AI-Quran disebutkan sebanyak 11 kali, sementara "isti'adzah "juga disebutkan sebanyak 11 kali. Kata "ma'shiyah" dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata "syukr" dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali.
Kata "al-dunya" disebutkan sebanyak 715 kali. Begitu juga kata "al- akhirah". Kata 'al-israf" dengan berbagai derivatnya disebutkan sebanyak 23 kali. Begitu juga kata kebalikannya, yaitu kata "al-sur ah" dengan berbagai derivatnya disebut sebanyak 23 kali. Kata "malaikat" disebutkan sebanyak 88 kali. Sementara kata "al-syayathin" juga disebutkan sebanyak 88 kali. Kata "alsulthan" dengan berbagai derivatnya disebutkan sebanyak 37 kali dan kata kebalikannya, yaitu kata 'al-nifaq" dengan berbagai
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
derivatnya juga disebutkan sebanyak 37 kali. Dan kata "al-harr" (panas) disebutkan 4 kali, sama dengan kata kebalikannya, yaitu kata "al- harb" (dingin). Di dalam Al-Quran, kata "al- harb" (perang) dengan berbagai derivatnya disebutkan sebanyak 6 kali.
Begitu juga kata "al-usra" (tawanan) dengan berbagai derivatnya disebutkan sebanyak 6 kali. Kata "al-hayat" (hidup) dengan berbagai derivatnya disebutkan sebanyak 145 kali, begitu juga kata "al-maut" (mati) disebut 145 kali.
Kata "qalu" (mereka mengatakan) yang dinisbahkan kepada makhluk disebutkan sebanyak 332 kali, begitu juga kata "qul" (katakanlah) yang dinisbahkan kepada Al-Khaliq (Pencipta) disebut sebanyak 332 kali. Kata "al-sayyiat" yang menjadi kebalikan kata "al-shalihat" masing-masing disebut sebanyak 180 kali. Kata "al-rahbah" kebalikan kata "al-ragbah" masing-masing disebut sebanyak 8 kali, sementara kata 'al- naf'u" (manfaat) dan kata "al fasad" disebut sebanyak 50 kali; kata 'al-nas" dan 'a4 rusul" 368 kali; kata 'al-asbath" dan 'al-hawariyyun" 5 kali. Kata "al- jahr" dengan berbagai derivatnya disebutkan sebanyak 16 kali, dan kata "al-'alaniyyah" dengan berbagai derivatnya juga disebut sebanyak 16 kali. Kata "al-jaza" dengan berbagai derivatnya disebut 117 kali, sementara kata "al-maghfirah" disebut dua kali lipat 'al-jaza'; yakni 234 kali. Kata "al- dlalalah" (kesesatan) dengan berbagai derivatnya disebut sebanyak 191 kali dan kata "al-ayat" disebutkan dua kali kata "al-dlalah", yakni 282 kali. Kata "yaum" (hari) dalam bentuk tunggal disebut sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada satu tahun Syamsyiyyah. Kata "syahr" (bulan) disebut sebanyak 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun. Begitu juga kata "yaum" (hari) dalam bentuk mutsanna (dua) dan jama' (plural) disebut sebanyak 30 kali sama dengan jumlah hari dalam satu bulan.
Salah satu cendekiawan Muslim mutaakhir yang melakukan studi mengenai masalah i’jaz adadi adalah Doktor Ali Hilmi Musa, seorang ahli fisika yang mendalami kalkulator elektronik pada Universitas Kuwait yang telah meneliti berbagai persoalan penting mengenainya. Beliau saya pandang sebagai seorang peneliti yang telah mengerahkan segala daya dan upayanya yang sudah selayaknya kita berterima kasih kepadanya; penelitian penting ini telah beliau lakukan secara mendalam. Antara lain yang beliau teliti adalah akar kata bahasa Arab dan jumlahnya. Penelitiannya, dalam hal ini, yang menarik buat kita adalah yang akurat yang dipublikasikan di dalam majalah Alam AI-Fikr, seri kedua belas, terbitan Kuwait, tahun 1982 dengan judul: Bantuan Alat-alat Hitung Elek- tronis Dalam Mempelajari Kata-kata Al-Quran Al-Karim.
Pada mulanya beliau mulai mengisi memori komputer dengan data- data yang ada di dalam Mu jam Al-Mufahras li Al-Fadh AlQuran Al-Karim yang disusun oleh Muhammad Fu'ad Abdul Baqi. Pengisian data tersebut membutuhkan waktu selama satu tahun. Pada pertengahan tahun tersebut beliau sudah menyelesaikan sejumlah program yang direncanakan, yang tujuannya untuk menghitung jumlah kata-kata dalam Al-Quran dan jumlah katakata yang dimulai dengan setiap huruf dari huruf-huruf Arab; menghitung jumlah kata pada setiap surat, pertengahan ayat-ayat panjang pada setiap surat; menghitung akar-akar kata tsulatsi yang disebutkan satu kali; menghitung berapa jumlah akar kata "ilah" yang menjadi akar kata Jalalah, yaitu kata "Allah", pada setiap surat dalam Al-Quran. Beliau dapat menyimpulkan bahwa jumlah kata dalam Al-Quran adalah 51.900. Kebanyakan kata dimulai dengan huruf , jumlahnya 8310. sekitar 16%, yaitu hampir 1/6 kata-kata dalam Al-Quran. Selanjutnya kata-kata yang dimulai dengan huruf , jumlahnya sebanyak 4086 kata, sekitar 8% dari huruf-huruf Al-Quran. Kata-kata yang dimulai dengan (3878), 7,5%. Kata yang dimulai dengan huruf (3788), 7,3%; yang dimulai dengan huruf (3293), 6,3%; yang dimulai dengan huruf (2936), 5,7%; dan sisanya adalah kata-kata yang dimulai dengan huruf-huruf sebagai berikut:
Apabila jumlah kata yang dimulai dengan enam huruf pertama kita kumpulkan, yaitu huruf "hamzah", "qaf", "kaf", "ain", "ra", dan "nun" maka akan kita dapati bahwa jumlahnya adalah 26.021 kata, dan ini artinya bahwa sebanyak lebih dari setengah kata-kata Al-Quran dimulai dengan huruf-huruf tersebut. Saya berpendapat bahwa enam huruf yang pertama tersebut semuanya termasuk huruf-huruf nuraniyyah yang menjadi salah satu dari huruf-huruf muqaththa'ah yang 29 surat Al-Quran dimulai
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
dengannya.
Dalam AI-Quran juga terdapat banyak huruf tawaim dan tanasuq seperti yang dijelaskan oleh Abdul Razaq Naufal dalam bukunya AI-Ijaz AI- Adadi. Saya mempelajari buku beliau, juga buku Doktor Rasyad Khalifah. Saya mulai berpikir bahwa selama persoalan tersebut dalam bentuk seperti itu, mengapa tidak mungkin ada bentuk lain yang sama-sama memiliki karakteristik demikian? Maka saya mulai meneliti kata-kata mutawaim, hubungan di antara huruf-huruf tersebut, atau hubungan antara kata-kata tersebut dengan jumlah. Kemudian saya mencarinya dalam AlQuran. Setelah saya berusaha keras dengan sering berjaga pada malam hari, maka Allah membukakan rahmat-Nya kepada saya. Rasa senang dan bahagia benar-benar memenuhi jiwa saya setiap kali menemukan hubungan antara jumlah dan kalimat yang disebutkannya dalam jumlah tersebut. Setiap kali saya menemukan sesuatu yang baru sungguh bergetarlah badan saya; hati saya begitu terpana atas mukjizat yang agung ini. Tentunya saya terus berharap agar saudara-saudara yang meneliti persoalan ini terus melanjutkan kiprahnya. Semoga Allah mencurahkan cahayacahaya baru kepada manusia dalam hal i’jaz AI-Quran AI-Karim. Sungguh Allah Maha Pemberi karunia dan Mahamulia.
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Karunia Allah yang Dianugerahkan kepada Saya
Saya melanjutkan penelitian, dengan cara yang sama dan menjelaskan sebagian asumsi-asumsi yang menjadi titik tolak Abdul Razaq Naufal. Disertai dengan doa dan kesungguhan, saya mulai menemukan banyak persoalan mengenai i’jaz Al-Quran. Pernah saya mengatakan kepada diri saya sendiri, misal, apabila kata "yaum" (hari) disebutkan sebanyak 365 kali dan kata "syahr" (bulan) disebutkan sebanyak 12 kali, barangkali kata "sa'ah" (jam), misal, juga disebutkan sebanyak 24 kali, sama denean jumlah iam dalam sehari semalam. Lantas saya membuka AI-Mu jam Al-Mufahras li Alfadh Al-Quran Al-Karim, "al- sa'ah" tersebut saya hitung. Ternyata setelah saya hitung jum(ahnya 48 kali. Saya berpikir, jumlah ini tidak sesuai dengan angka yang ada, semestinya jumlah penyebutannya sesuai dengan jumlah (jam), yaitu 24 jam. Sejenak hampir saja saya putus asa. Agaknya mungkin jumlah ini merupakan jumlah yang dihitung oleh peneliti selain saya yang meneliti dengan metode yang sama sekitar kata tersebut. Karenanya, saya perbaharui niat saya dan mulailah saya berpikir dan menghitung dengan metode lain yang berbeda dengan metode-metode terdahulu. Saya berasumsi bahwa 24 kata tersebut memiliki karakteristik khusus dari keseluruhan kata yang berjumlah 48 tersebut. Sungguh terbukti, dengan taufiq Allah SWT, saya temukan bahwa kata "sa'ah" disebutkan 24 kali dengan didahului dengan harf, dan jumlah jam pada sehari semalam pun berjumlah 24 jam. Berikut ini adalah ayat-ayat AlQuran yang di dalamnya disebutkan kata tersebut:
1. Mereka menanyakan kepadamu tentang al-sa'ah (hari kiamat). Bilakah terjadinya? Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari kiamat) itu adalah pada sisi Tuhanmu..." (Al-A'raf: 187) 2. .... orang-orang yang mengikuti Nabi dalam sa'ah kesulitan. (Al-
Taubah: 117) 3. Dan (ingatlah) akan sa'ah (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan- akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) barang sesaat pun di siang hari .... (Yunus: 45) 4. .... Dan sesungguhnya sa'ah (kiamat) itu pasti akan datang,
maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik. (Al-Aijr: 85) 5. .... Hendaknya manusia mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan al-sa'ah (kiamat) itu tidak ada keraguanpadanya... (Al-Kahfi:21) 6. .... Sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik siksa maupun al-sa'ah (kiamat). (Maryam: 75) 7. Sesungguhnya al-sa'ah (hari kiamat) itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalas sesuai dengan yang diusahakannya. (Thaha: 15) 8. (Yaitu) orang-orang yang takut terhadap (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya; dan mereka takut terhadap tibanya al-sa'ah (hari kiamat). (AI-Anbiya: 49) 9. Dan sesungguhnya al-sa'ah (hari kiamat) itu pasti akan datang; tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
membarngkitkan semua orang di dalam kubur. (Al-Mu'minun: 7) 10. Bahkan mereka mendustakan al-sa'ah (hari kiamat). (AIFurqan:
11) 11. .... Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi
siapa yang mendustakan al-sa'ah (hari kiamat). (Al-Furqan: 11) 12. Manusia bertanya kepadamu tentang al-sa'ah (hari berbangkit). Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan mengenainya hanyalah milik Allah. " (Al-Ahzab: 23) 13. .... Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi al-sa'ah (hari kebangkitan) itu sudah dekat waktunya. (Al-Ahzab: 63) 14. Sesungguhnya al-sa'ah (hari kiamat pasti akan datang) tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (Al-Mu'min: 40) 15. Dan tahukah kamu, boleh jadi al-sa'ah (hari kiamat) itu dekat.
(Al-Syura: 17) 16. .... Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang kejadian al-sa'ah (hari kiamat) itu benar- benar dalam kesesatan yang jauh. (Al-Su'ara: 18) 17. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang al-sa'ah (hari kiamat). Karenanya janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat, dan ikutlah aku .... (Al-Zukhruf: 43) 18. Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan al-sa'ah (hari kiamat) kepada mereka secara tiba-tiba sedangkan mereka tidak menyadarinya. (Al-Dukhan: 32) 19. Dan apabila dikatakan (kepadamu): "Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan al-sa'ah (hari berbangkit) itu tidak ada keraguan padanya.... " (Al-Jatsiah: 32) 20. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, (mereka) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan se-sa'ah pada siang hari. (Al-Ahqaf: 35) 21. Dan tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan al-sa'ah (hari kiamat), (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. (Muhammad: 18) 22. Sesungguhnya al-sa'ah (hari kiamat) itu hari yang dijanjikan
kepada mereka .... (Al-Qamar: 46) 23. .... Dan al-sa'ah (hari kiamat) itu lebih dahsyat dan lebih pahit,
(Al-Qamar: 46) 24. (Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang al- sa'ah (hari berbangkit), kapankah terjadinya. (AI-Nazi'at: 42)
Sebagaimana anda lihat, pada ayat-ayat di atas terdapat kata "al- sa’ah" yang masing-masing didahului dengan harf; tidak didahului baik oleh isim maupun oleh fi'il (kata kerja).
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Tujuh Langit
Salah satu karunia yang dianugerahkan kepadaku oleh Allah SWT dan yang diajarkan-Nya kepadaku adalah bahwa kata "sab'u" berkaitan dengan kata "samawat", sebelumnya atau sesudahnya. Kata tersebut dalam AI- Quran disebutkan sebanyak 7 kali. Begitu juga hari dalam seminggu berjumlah 7 hari, dan langit pun berjumlah 7. Berikut ini adalah ayat-ayat mengenainya:
1. ..... Dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikannya tujuh langit ..... (Al-Baqarah: 29) 2. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah ..... (Al-Isra: 44) 3. Katakanlah: "Siapakah yang memiliki tujuh langit dan 'arasy
yang besar" (Al-Mu'minun: 84) 4. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya ..... (Fushshilat: 12) 5. Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan reperti itu pula
bumi ..... (AI-Thalaq: 12) 6. Yang telah menjadikan tujuh langit berlapis-lapias. (AI-Mulk: 3) 7. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan
tujuh langit bertingkat-tingkat? (Nuh: 15)
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Bilangan Sujud
Pada Al-Quran, akan anda temukan bahwa kata sujud yang dilakukan olch mereka yang berakal disebutkan sebanyak 34 kali. Jumlah tersebut sama dengan jumlah sujud dalam shalat seharihari yang dilahukan pada lima waktu sebanyak 17 rakaat. Pada setiap rakaat dilakukan dua kali sujud sehingga jumlahnya menjadi 34 kali sujud sebagaimana terdapat pada ayat-ayat berikut:
1. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat:
'Sujud-lah kamu kepada Adam' .... (2:34)
Ayat ini merupakan ayat ketiga puluh empat pada surat Al- Baqarah, yaitu surat dalam mushaf yang pertama yang menyebutkan masalah sujud yang jumlahnya sama dengan jumlah sujud keseharian.
2. .... kemudian Kami katakan kepada para Malaikat; "Bersujud-
lah kamu kepada Adam!" .... (Al-Araf: 11) 3. Dan ingatlah ketika Kami katakan kepada Malaikat: "Bersujud-
lah kamu kepada Adam!" .... (AI-Isra: 61) 4. an (ingatlah) ketika kami katakan kepada para Malaikat: "Ber-
sujud-lah kamu kepada Adam!" ... (Al-Kahfi: 50) 5. Dan (ingatlah) ketika Kami katakan kepada para malaikat: "Ber-
sujud-lah kamu kepada Adam!" . . . (Thaha: 116) 6. Wahai orang-orang yang beriman, ruku' dan ber-sujud-lah kamu serta beribadahlah kamu kepada Tuhanmu . . . (AI-Hajj : 77 ) 7. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujud-lah kamu sekalian kepada Yang Mahapenyayang." Mereka menjawab: "Siapakah Yang Maha Penyayang itu?" . . . (Al-Furqan: 60) 8. Janganlah kalian ber-sujud kepada matahari maupun bulan, dan ber-sujud-lah kamu semua kepada Allah, Zat Yang telah menciptakan keduanya (matahari dan bulan) .... (Fushshilat: 47) 9. Maka ber-sujud-lah kalian kepada Allah dan beribadahlah kalian
(kepada-Nya). (Al-Najm: 62) 10. Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah
bersama-sama orang yang ruku'. (Ali Imran: 43) 11. Maka sujud-lah para Malaikat itu semuanya bersama-sama. (Al-
Hijr: 30) 12. 12. Maka ber-sujud-lah para Malaikat itu semuanya bersama-
sama. (Shad: 73) 13. .... Maka semua para Malaikat itu ber- sujud, kecuali Iblis; ia
enggan ... (Al-Baqarah: 24) 14. .... Kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat) maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh). (An-Nisa: 102) 15. .... Lalu Kami katakan kepada malaikat: "Ber-sujud-lah kamu kepada Adam!", maka mereka ber-sujud, kecuali iblis .... (Al- A'raf: 11). 16. .... Maka mereka ber- sujud, kecuali iblis ....(Al-Isra: 61)
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
17. .... Maka mereka ber-sujud, kecuali Iblis. Dan dia adalah dari
golongan jin .... (AI-Kahfi: 61). 18. .... Maka mereka ber-sujud, kecuali iblis, ia enggan ... (Taha:
116). 19. Berkata iblis: "Aku sekali-kali tidak akan ber-sujud kepada manusia yang Engkau telah ciptakan dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk." (Al Hijr: 33). 20. ..... Kecuali iblis, ia berkata: 'Apakah aku akan ber-sujud
kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?". (Al-Isra: 61). 21. Allah berfirman: 'Apakah yang menghalangimu untuk ber- sujud
(kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" .... (AI-A'raf: i2). 22. Allah berfirman: "Wahai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-cipta-kan dengan kedua tangan- Ku?".... (Shad: 75). 23. Janganlah kalian sujud kepada matahari maupun bulan
( Fushilat: 3 7 ) 24. .... Mereka berkata: "Dan siapakah Yang Maka Penyayang itu? Apakah kami harus ber- sujud kepada yang kamu perintahkan kepada kami?" .... (Al-Furqan: 60). 25. Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit
dan di bumi .... (AI-Ra'd: 15). 26. Dan hanya kepada Allah-lah sujud segala apa yang ada di langit
dan bumi .... (Al-Nahl: 49). 27. Apakah kamu tlada mengetahui, bahwa kepada Allah ber-sujud
segala apa yang ada di langit, bumi .... (Al-Haj: 18). 28. Agar mereka tidak ber- sujud (menyembah) Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi .... (Al- Naml: 25). 29. .... Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga ber- sujud (sembahyang). (Ali Imran: 113). 30. Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka ber- tashbih memuji-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka ber- sujud. (Al-A'raf: 206). 31. Aku mendapati dia dan kaumnya ber- sujud kepada matahari,
selain Allah .... (Al-Naml: 24). 32. Dan jika dibacakan Al-Quran kepada mereka, mereka tidak ber-
sujud. (Al-Insyihaq: 21). 33. Dan pada bagian dari malam, maka sujud-lah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (AI-Insan: 26). 34. Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujud-lah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (AI-Alaq: 19).
Dalam Al-Quran tidak ada kata sujud yang dihubungkan dengan makhluk yang tidak berakal, kecuali satu ayat saja, yaitu dalam firman Allah SWT:
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-keduanya sujud kepada-Nya. (Al-Rahman: 6).
Selain dalam ayat tersebut, 34 kata kerja (fi'il) sujud semuanya dihubungkan dengan makhluk berakal.
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Shalat Lima Waktu
Dalam Al-Quran, kata Shalawat disebut lima kali, sama dengan jumlah shalat wajib sehari semalam: shubuh, zuhur, asar, maghrib dan isya, yaitu di dalam ayat-ayat berikut:
1. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna (shalawat) dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang- orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah: 157). 2. Peliharalah shalat-(mu), dan (peliharalah) shalat wurtha ....(Al-
Baqarah: 298). 3. .... Dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan shalawat Rasul .... (At-Taubah: 99) 4. .... Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat Yahudi dan shalat dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah .... (Al-Haj: 40}. 5. Dan orang-orang yang senantiasa menjaga shalawat (shalat-
shalat) mereka. (Al-Mukminun: 9).
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Shalat fardhu dan Sunat:
Kata shalat berikut turunan katanya, disertai dengan kata qiyam berikut turunan katanya, dalam Al-Quran disebut 51 kali. Jumlah ini sebanding dengan jumlah rakaat shalat, yaitu 17 rakaat shalat wajib yang lima, ditambah dengan 34 rakaat shalat sunat - jika shalat sunat fajar (shubuh) dipandang dua rakaat, delapan sunat rakaat shalat zhuhur, delapan rakaat shalat ashar, empat rakaat shalat maghrib, dan sunat isya dipandang satu rakaat dari dua rakaat dengan satu duduk, ditambah dengan 11 rakaat sunat malam, sehingga jumlahnya lengkap 34 rakaat. Dengan demikian, maka jumlah keseluruhan shalat tersebut dengan ditambah 17 rakaat shalat wajib menjadi 51 rakaat. Kata-kata tersebut terdapat dalam ayat-ayat berikut:
1. Dan janganlah kamu shalat terhadap teseorang dari mereka yang mati, selamanya, dan janganlah kamu berdiri di kuburnya .... (At-Taubah; 84). 2. Kemudian Malaikai (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah
berdiri shalat di mihrab .... (Ali Imran: 39). 3. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang
mendirikan shalat .... (AI-Baqarah: 3) 4. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’-lah bersama
dengan orang-orang yang ruku'. (AI-Baqarah: 43). 5. .... Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat . .. (Al-Baqarah: 83). 6. 6. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat .... (AI-Baqarah:
110). 7. .... Dan kepada orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat .... (Al-Baqarah: 177). 8. .... Mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya ... (Al-Baqarah: 277). 9. Tidakkah kamu perhatikan kepada orang-orang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah langanmu dari berperang, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat!" (An-Nisa: 77). 10. Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu hendaklah mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersamamu .....(An-Nisa: 102). 11. Maka apabila kamu telah menyelasikan shalat -(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring .... (An-Nisa: 103). 12. .... Kemudian jika kamu telah aman maka dirikanlah shalat, ....
(An-Nisa: 103). 13. .... Dan jika mereka berdiri untuk ber-shalat, mereka berdiri
dengan malas .... (An-Nisa: 142). 14. .... Mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada kamu, (yaitu Al-Quran) dan apa yang telah diturunkan sebelummu, dan orang-orang yang mendirikan shalat .... (An- Nisa: 162). 15. Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu .... (AI-Maidah: 6).
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
16. .... Sesungguhnya jika mendirikan shalat dan menunaikan
zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku . .. (Al-Maidah:12). 17. .... Mereka yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat,
seraya mereka tunduk (kepada Allah). (AI-Maidah: 55). 18. Dan agar mendirikan shalat serta bertaqwa kepada-Nya. Dan Dialah Tuhan yang kepada-Nya-lah kamu akan dihidupkan. (Al- An'am: 72). 19. Dan omng-orang berpegang teguh kepada kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala ) karena sesungguhnya kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan. (Al-A'raf: 170). 20. Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkah sebahagian dasi rizki yang Kami berikan kepada mereka. (Al- Anfal: 3). 21. .... Kemudian jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berikanlah kebebasan kepada mereka untuk berjalan .... (At-Taubah: 5). 22. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat serta menunaikan zakat, maka mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama . . . (At-Taubah: 11). 23. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah itu ialah orang- orang, yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapa pun selain Allah . . . (At-Taubah: 18). 24. .... Dan mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan rasul-Nya .... (Al-Taubah: 71). 25. .... Dan jadikanlah rumahmu olehmu itu sebagai tempat shalat, dan dirikanlah olehmu shalat serta gembirakanlah orang-orang yang beriman. (Yunus: 87). 26. Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan
petang) dan pada sebahagian permulaan malam .... (Hud: 114). 27. Dan orang-orang yang sahar mengharap keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami berikan kepadanya .... (Al-Ra'd: 22). 28. Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman:
"Hendaklah mereka mendirikan shalat" ... (Ibrahim: 31). 29. .... Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka .... (Ibrahim: 37). 30. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang
tetap mendirikan shalat .... (Ibrahim: 40). 31. Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap
malam .... (AI-Isra: 78). 32. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahkanlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Thaha: 14). 33. .... Dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan
kebaikan, mendirikan shalat .... (Al-Anbiya: 73). 34. .... Orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa
mereka, orang-orang yang mendirikan shalat .... (Al-Haj: 35). 35. Yaitu orang-orang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat .... (Al-Haj: 41). 36. .... Maka dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan ber- peganglah kamu kepada tali Allah. Dia adalah pelandungmu. (At- Taubah: 78). 37. Laki-laki yang tidak delalaikan dengan perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah dan dari mendirikan shalat .... (Al-Nur: 37). 38. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan taatlah kepada
Rasul .... (AI-Nur: 56). 39. Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan menunaikan
zakat .... (Al-Naml: 3). 40. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab
(Al-Quran) dan dirikanlah shalat .... (Al-Ankabut: 45). 41. Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertawakkal kepada-Nya serta mendirikan shalat, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah. (AI-Rum: 31). 42. Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
zakat ....(Luqman: 4). 43. Wahai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar .... (Luqman: 18). 44. .... Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah
dan rasul-Nya .... ('Al-Ahzab: 33). 45. .... Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanyalah orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan shalat .... ( Fathir: 18). 46. Sesungguhnya orang-orang yang membaca Kitabullah dan
mendirikan shalat .... (Fathir: 18). 47. Dan bagi orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat .... (Al-Syura: 38). 48. .... Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberikan taubat kepadamu maka dirikanlah shalat .... (AI- Mujadilah: 13). 49. 49. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik .... (Al- Muzammil: 20). 50. .... Dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (men- jalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat .... (Al-Bayyinah: 5). 51. .... Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat .... (Al-Baqarah: 125).
Semua itu merupakan karunia Allah yang membuktikan secara jelas kebenaran mazhab fiqih yang memandang bahwa bilangan shalat sunnat sehari semalam 34 rakaat.
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Perintah Mendirikan Shalat
Kata kerja perintah (fi'l al-amr) "aqim" atau "aqimu" (dirikanlah) yang diikuti dengan kata "shalat" disebut sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah rakaat shalat fardhu (17 rakaat). Yang mendukung hal demikian, adalah juga disebutkannya kata "fardh" dengan berbagai turunan katanya yang disebut sebanyak 17 kali rakaat shalat wajib dalam sehari semalam, yang juga sama dengan jumlah rakaat shalat fardhu. Ayat-ayat yang memuat kata shalat yang digabungkan dengan kata kerja perintah "aqim" atau "aqimu" tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dan aqimu shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'-lah beserta
orang-orang yang ruku'. (Al-Baqarah: 43). 2. .... Aqimu shalat dan tunaikanlah zakat .... (Ali Imran: 83). 3. Dan aqimu shalat dan tunaikanlah zakat ... (AI-Baqarah: 110). 4. .... "Tahanlah tanganmu dari berperang, aqimu shalat dan
tunaikanlah zakat. " (An-Nisa: 77). 5. .... Kemudian apabila kamu telah merasa aman maka aqimu
shalat sebagaimana biasa .... An-Nisa: 103). 6. .... Agar kamu aqimu shalat serta bertaqwa kepada-Nya .... (Al-
An'am: 72). 7. .... Dan aqimu shalat serta gembirakanlah orang-orang yang
beriman. (Yunus: 87). 8. Dan aqimu shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)
dan pada sebahagian permulaan malam ... (Yunus: 78). 9. Aqimu shalat dari setelah tergelincir matahari sampai gelap
malam .... (Al-Isra: 78). 10. ....Dan aqimu shalat untuk mengingat Aku. (Thaha: 14). 11. .... Maka aqimu shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah
kepada tali Allah .... (Al-Haj: 78). 12. Dan aqimu shalat, dan tunaikanlah zakat .... (Al-Nur: 56). 13. .... Dan aqimu shalat .... (Al-Ankabut: 45). 14. .... Serta aqimu shalat, dan janganlah kamu termasuk orang-
orang yang menyekutukan Allah. (Al-Rum: 30) 15. Wahai anakku, aqimu shalat dan suruhlah (manusia) untuk
mengerjakan kebajikan .... (Luqman: 18). 16. .... Maka aqimu shalat .... (AI-Mujadilah: 13). 17. Dan aqimu shalat, tunaikanlah zakat .... (AI-Muzammil: 20).
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Rakaat Shalat Fardhu
Kata "faradha" berikut turunan katanya dengan pengertian faridah (kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan) di dalam AlQuran disebut sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah rakaat shalat, seperti tercantum di dalam ayat-ayat berikut:
1. .... Barangsiapa yang menetapkan niat (faradha) dalam bulan itu akan mengerjakan haji maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan .... (Al-Baqarah: 197). 2. Sesungguhnya yang mewajibkan (faradha) atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Quran, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali .... (AI-Qashash: 85). 3. Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah
ditetapkan (faradha) Allah baginya ..... (Al-Ahzab: 38). 4. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan (faradha) kepada kamu
sekalian membebaskan diri dari sumpahmu ..... (Al Tahrim: 2 ). 5. Jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padakal sesungguhnya kamu sudah menentukan (faradh-tum) mahar bagi mereka ... (Al-Baqarah: 237). 6. ..... Maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu
tetapkan (faradh-tum) itu kecuali ... (Al-Baqarah: 237). 7. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan (faradh-na) kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki ..... (Al-Ahzab: 50). 8. (Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajib (faradh-na) (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalamnya), dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas agar kamu selalu mengingatinya. (Al-Nur: 1). 9. Tidak ada suatu pun (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan istri-istrimu sebelum kamu bercampur menentukan mahar yang ditetapkan (faradhah) maharnya .. . (Al-Baqarah: 236). 10. ..... Dan sebelum kamu menentukan mahar yang ditetapkan
(faradhah) bagi mereka ..... (AI-Baqarah: 236). 11. ..... Padahal sesungguhnya kamu telah menentukan mahar yang
telah ditetapkan (faridhah) bagi mereka ... (Al-Baqarah: 237). 12. ..... Orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak tahu siapa yang lebih dekat (bermanfa'at) dari mereka bagimu. Ini adalah ketetapan (faridhah) dari Allah ..... (An-Nisa: 11): 13. ..... Maka istri-istri yang telah kamu campuri di antara mereka berikanlah kepada mereka maharnya secara sempurna (faridhah) ..... (Al-Nisa: 24). 14. ..... Dan tiada mengapa bagimu terhadap sesuatu ynng telak kamu merelakannya, sesudah menentukan mahar (faridhah) itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa: 24). 15. ..... Untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan (faridhah) dari Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (At-
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
Taubah: 60). 16. Baik sedikit maupun banyak menurut bagian yang telah ditetapkan
(mafrudhah). (An-Nisa: 7). 17. Dan syaitan berkata: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba-Mu bagian yang telah ditentukan (mafrudhah) (untuk saya)." (An-Nisa: 7).
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Bilangan Rakaat Shalat di Perjalanan
Dalam Al-Quran kata qashr (meringkas) berikut turunan katanya disebut 11 kali, dan bilangan itu sama dengan jumlah rakaat shalat harian di perjalanan yaitu 11 rakaat. Kesebelas kata-kata itu tercantum dalam ayat-ayat berikut:
1. .... Maka tidaklah mengapa kamu meng-qashar (taqshuru) shalat-mu, jika kamu takut diserang oleh orang-orangkafir. ..... (Ar.-Nisa: 101) 2. Dan teman-teman mereka (orang kafir dan orang fasik) membantu (syaitan-syaitan) dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-henti (yuqshirun) (menyesatkan). (Al-A'raf: 202). 3. .... maka tembok-tembok kota roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana (qashr) yang tinggi. (Al-Haj: 45). 4. Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan
setinggi istana (kal-qashr). (AI-Mursalat: 32). 5. ..... Kamu dirikan istana-istana (qushur) di tanah-tanahnya yang
datar .... (Al-A'raf: 74). 6. ..... Dan dijadikan-Nya pula untukmu istana-istana (qushura).
(AI-Furqan: 10). 7. Di sisi mereka ada bidadari-bidadari (qashirat) yang tidak liar
pandangannya dan jelita matanya. (AI-Shafat: 48). 8. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari (qashirat) yang sopan
menundukkan pandangannya ..... (Al-Rahman: 56). 9. (Bidadari-bidadari) jelita, putih bersih dipingit (maqshurat) di
dalam rumah. (Al-Rahman: 72). 10. Dan pada sisi mereka ada bidadari-bidadari (qashirat) yang
tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya. (Shad: 52). 11. ..... Insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya (muqashshirin), sedang kamu tidak merasa takut . . . (Al-Fath: 27).
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Wudhu dan Bilangan Basuhan
Persoalan yang erat hubungannya dengan masalah shalat, adalah wudhu. Wudhu mefiputi basuhan (ghusl) dan usapan (mash). Kata ghusl (membasuh) dengan air berikut turunan katanya di dalam Al-Quran disebut 8 kali, sedangkan basuhan dalam wudhu yang diperintahkan Allah kepada kita adalah 8 kali, yaitu (1) membasuh muka, (2) membasuh tangan kanan, dan (8) membasuh tangan kiri. Ketiga kata tersebut tercantum dalam ayat- ayat berikut:
1. ..... Maka basuhlah (ighshilu) mukamu dan kedua tanganmu
sampai siku-sikunya ..... (Al-Maidah: 6).
Ayat tersebut merupakan ayat pertama dalam mushaf yang membicarakan masalah ghusl yang dihubungkan dengan wudhu.
2. ..... Dan jangan pula (kamu menghampiri masjid dalam keadaan) junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi (taghtasilul) ..... (An-Nisa: 49). 3. (Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk
untuk mendi (mughtasal) dan minum." (Shad: 42).
Wudhu dan Bilangan Usapan (Masahat):
Kata "imsahu" (perintah jamak untuk mengusap) di dalam AI-Quran disebut 3 kali, sama dengan bilangan usapan yang wajib dalam wudhu, yaitu (1) mengusap kepala, (2) mengusap kaki kanan, dan (3) mengusap kaki kiri. Ketiga kata tersebut terdapat dalam ayat-ayat berikut:
1. ..... Maka hendaklah kalian bertayammum dengan menggunakan dengan tanah yang baik (bersih); sapulah (imsahu) mukamu dan kedua tanganmu ..... (An-Nisa: 43). 2. ..... Dan sapulah (imsahu) kepalamu dan kaki-kaki kamu
sampai kedua mata kaki ..... (Al-Maidah: 6). 3. ..... Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah (imsahu) mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. ..... (AI-Maidah: 6).
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Jumlah Khalifah Setelah Rasulullah saw.
Kaum Muslimin, di dalam kitab shahih mereka, telah sepakat (ijma') bahwa Rasulullah saw. telah menyebutkan bahwa jumlah khalifah sesudahnya sebanyak 12 orang, sebagaimana disebutkan di dalam Shahih Bukhari dan Muslim, Bukhari di dalam shahihnya, pada awal Kitab Al- Ahkam, bab Al-Umara min Quraisy (Para Pemimpin dari Quraisy), juz IV, halaman 144; dan di akhir Kitab Al-Ahkam, halaman 153, sedangkan dalam Shahih Muslim disebutkan di awal Kitab Ad-Imarah, juz II, halaman 79. Hal itu juga disepakati oleh Ashhab Al-Shahhah dan Ashhab Al-Sunan, bahwasanya diriwayatkan dari Rasulullah saw:
Agama masih tetap akan tegak sampai datangnya hari kiamat dan mereka dipimpin oleh 12 orang khalifah, semuanya dari Quraisy. Diriwayatkan dasi jabir bin Samrah, dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: 'Setelahku akan datang 12 Amir.' Lalu Rasulullah mengatakan sesuatu yang tidak pernah aku dengar. Beliau bersabda: 'Ayahku semuanya dari Quraisy'. "
Ringkasnya, seluruh umat Islam sepakat bahwa Rasulullah saw. membatasi jumlah para Imam setelah beliau sebanyak 12 Imam; jumlah mereka sama dengan jumlah Nuqaba bani lsrail; jumlah mereka juga sama dengan jumlah Hawari Isa a.s.
Dalam Al-Quran ada jumlah yang mendukung jumlah 12 di atas. Kata Imam dan berbagai bentuk turunannya disebutkan sebanyak 12 kali, sama dengan jumlah Imam kaum Muslimin yang dibatasi Rasulullah saw. Kata tersebut terdapat pada ayat-ayat berikut:
1. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu sebagai Imam bagi seluruh manusia."Ibrahim berkata: "Dan saya memohon juga dari keturunanku." Allah berfirman: "Janji- Ku (ini) tidak bagi mereka yang zalim." (Al-Baqarah: 124) 2. ..... Dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum AI-Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman (imama ) dan rahmat ..... (Hud: 17) 3. ..... Dan jadikanlah kami Imam bagi orang-orang yang bertakwa.
(Al-Furqan: 74) 4. Dan sebelum Al-Quran itu telah ada Kitab Musa sebagai
pedoman (imam) dan rahmat .....Al-Ahqaf: 12) 5. ..... Maka Kami binasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua
kota itu benar-benar terletak di jalan umum (bi imam) yang terang. (Al-Hijr: 79) 6. ..... Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk
(Imam) yang nyata. (Yasin: 12) 7. (Ingatlah) suatu hari yang (di hari itu) Kami panggil setiap umat
dengan pemimpinnya (imamihim). (AI-Isra: 17) 8. ..... Maka perangilah pemimpin-pemimpin (aimmah) kaum kafir, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar mereka berhenti. (At-Taubah: 12). 9. Kami telah menjadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin (aimmah) yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ......
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
(AI-Anbia: 73) 10. ...... Dan Kami hendak menjadikan mereka sebagai pemimpin- pemimpin (aimmah) dan menjadikan mereka sebagai para pewaris (bumi). (Al-Qashash: 5) 11. Dan Kami jadikan mereka pemimpln-pemimpin (aimmah) yang menyeru (manusia) ke neraka, dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. (Al-Qashash: 41). 12. Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin (aimmah) yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ..... (Al-Sajdah: 24)
Ayat Keduabelas
Saya berpendapat bahwa jumlah para Imam itu sama dengan jumlah para Nuqaba Bani Israil, yaitu sebanyak 12 orang naqib. Di antara yang menarik perhatian ialah ketika Nuqaba itu berjumlah 12, ia pun disebutkan pada ayat keduabelas dari surat Al-Maidah, yaitu ketika Allah berfirman:
Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani lsrail dan telah Kami angkat di antara mereka 12 orang pemimpin (naqib) ..... (AI-Maidah: 12)
Duabelas Khalifah Rasul saw.
Kata khalifah dan turunan kata isim-nya, yang digunakan untuk memuji, disebutkan sebanyak 12 kali. Di dalamnya dijelaskan mengenai khilafah dari Allah SWT, yaitu pada ayat-ayat berikut ini:
1. Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi ..... " (Al-Baqarah: 30) 2. Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu ..... (Shad: 26) 3. Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa (khalaif) di
bumi ..... (Al-An'am: 165) 4. Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti mereka (khalaif) sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat ..... (Yunus: 73). 5. ..... Dan Kami jadikan mereka pemegang kekuasaan (khalaif) dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayatayat kami ..... (Yunus: 73) 6. Dialah yang menjadikan kamu khalifah -khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir maka (akibat) kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri ..... (Fathir: 39) 7. Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (khulafa) yan,q berkuasa setelah lenyapnya Nuh ..... (Al-A'raf: 69) 8. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (khulafa) setelah lenyapnya kaum 'Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi ..... (AIA'raf; 74) 9. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah-
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
khalifah (khulafa) di muka burni ....." (Al-Nur: 55) 10. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sesungguhnya akan menjadikan mereka berkuasa (layastakhlifannahum) di muka bumi ..... (Al-Nur: 55) 11. ..... Sebagaimana Dia telah menjadikan berkuasa (istakhlafa)
orang-orang sebelum mereka ..... (Al-Nur: 55) 12. ..... Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi ..... " (AI- A'raf: 129)
Duabelas Washi
Termasuk yang ditegaskan oleh jumlah ini (12) ialah wasiat Rasulullah saw. bahwasanya Imam sesudah beliau itu berjumlah 12 Imam, sama dengan jumlah wasiat Allah kepada para makhluk, yaitu sebanyak kata wasiat dan bentuk turunannya dari Allah kepada makhluknya sebagaimana terdapat pada ayat-ayat berikut:
1. Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan -Nya kepada Nuh dan yang telah diwahyukan kepadamu ..... (Al-Syura: 13) 2. ..... Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan
(washsha) ini bagimu ...... (Al-An'am: 144) 3. ..... Demikian itu yang diperintahkan Tuhanmu kepadamu (washshakum) supaya kamu memahami(nya) ..... (Al-An'am: 151) 4. .... Yang demikian itu diperintahkan Allah (washshakum)
kepadamu supaya kamu ingat ..... (AI-An'am: 152) 5. Yang demikian itu diperintahkan Allah (washshakum)
kepadamu agar kamu bertakwa ..... (Al-An'am: 153) 6. ..... Dan sesungguhnya Kami telah memerintahkan
(washshaina) kepada orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu, dan (juga) kepadamu: "Bertakwalah kepada Allah." (An- Nisa: 131) 7. Dan Kami wajibkan (washshaina) manusia untuk (berbuat)
kebaikan kepada kedua ibu-bapaknya ... (Al-Ankabut: 8) 8. Dan Kami perintahkan (washshaina) kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah ..... (Luqman: 14) 9. ..... Dan apa yang telah Kami wasiatkan (washshaina) kepada Ibrahim, Musa dan lsa, yaitu: "Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah-belah tentangnya ..... (Al-Syura: 13) 10. Kami perintahkan (washshaina) kepada manusia untuk berbuat
baik kepada kedua ibu-bapaknya ..... (Al-Ahqaf: 15) 11. ...... Dan Dia memerintahkan (ausha) kepadaku untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup ..... (Maryam: 31) 12. ..... Syariat (washiyyatan) dari Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Penyayang. (An-Nisa: 12)
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Orang-Orang Yang Bersaksi (AI-Asyhad )
Kata syahadah (bangkit bersaksi) berkaitan secara khusus dengan para syuhada Allah SWT, selain para Nabi, dan mereka adalah orang-orang yang bersaksi di hadapan Allah atas para hamba-Nya di hari kiamat dan hari tegaknya kesaksian. Maksud kata syuhada bukanlah orang yang terbunuh di jalan Allah SWT. Kata syahadah, berikut turunan katanya telah disebutkan dalam ayat-ayat berikut:
1. ..... dan para saksi (asyhad) akan berkata: "Orang-orang inilah
yang berdusta terhadap Tuhan mereka ..... " (Hud: 18). 2. Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orangorang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi -saksi (al-asyhad)." (Ghafur: 51). 3. Maka bagaimanakah halnya (orang kafir nanti) jika Kami mendatangkan seorang saksi (syahid) dari tiap-tiap umat. (An- Nisa: 41). 4. ..... dan pada hari ketika Kami membangkitkan seorang saksi
(syahid) dari tiap-tiap umat. (Al-Nahl: 84). 5. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat lslam)
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksisaksi (syuhada) perbuatan manusia ... (Al-Baqarah: 143). 6. ..... dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dajadikan-Nya (gugur) sebagai syuhada ..... (Ali Imran: 140). 7. ..... maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid (syuhada) dan orang-orang saleh. (An-Nisa: 69). 8. ..... disebabkan mereka diperintahkan untuk menjaga kitab- kitab Allah dan mereka menjadi saksi (syahida) terhadap nya ..... (Al-Maidah: 44). 9. ..... supaya Rasul menjadi saksi atas diri kamu dan supaya kamu semua menjadi saksi (syahida) atas segenap manusia ..... (AI-Haj: 78). 10. Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan ) orang-orang yang mempunyai bukti yang nyata (Al-Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (syahid) (Muhammad) dari Allah . ..... (Hud: 17). 11. ..... dan didatangkanlah para Nabi dan saksi-saksi (syuhada) dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. (Al-Zumar: 69). 12. ..... dan orang-orang yang menjadi saksi (syuhada) di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka ..... (AI- Hadid: 19).
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
Ungkapan "orang-orang yang beruntung" (hum al-muflihuun)
Di dalam Al-Quran, ungkapan hum al-muflihuun disebutkan sebanyak duabelas kali, yakni pada ayat-ayat:
1. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-orang yang beruntung (humul muflihuun). (AI- Baqarah: 5) 2. .....menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka itulak orang-orang yang beruntung (humul muflihuun). (Ali Imran: 104) 3. ..... maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung (humul muflihuun). (AI-A'raaf: 8) 4. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cakaya yang terang yang diturunkan kepadanya (AI-Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung (humul muflihuun). (Al-A'raf: 157) 5. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan; dan mereka itulah orang-orang yang beruntung (humul muflihuun) . (At-Taubah: 88) 6. Barang.riapa yang berat timbangan (kebaikannya), maka mereka itulah orang-orang yang beruntung (humul muflihuun). (Al-Mu'minuun: 102) 7. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung (humul
muflihuun). (An-Nuur: 51) 8. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang yang beruntung (humul muflihuun). (Ar-Ruum: 38) 9. Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung (humul muflihuun). (Luqman: 5) 10. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung (humul muflihuun). (Al-Mujadilah: 22) 11. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah
orang-orang yang beruntung (humul muflihuun). (Al-Hasya: 9) 12. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung (humul muflihuun). (At-Taghaabun: 16)
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Para Penghuni Surga
Ungkapan ashab al-jannah (para penghuni surga) dalam AlQuran disebut sebanyak 12 kali. Yang dimaksud dengan surga ialah yang ditetapkan Allah bagi orang-orang yang benar, bukan surga dunia sebagaimana dimaksudkan dalam firman Allah SWT: "Sesungguhnya Kami uji mereka sebagaimana Kami uji penghuni-penghuni surga ......" Surga yang dimaksudkan oleh ayat ini adalah surga dunia. Ada pun pada ayat selain ini, surga yang dimaksud adalah surga yang ditetapkan oleh Allah SWT bagi hamba-hambaNya yang saleh. Kata ashab al-jannah yang disebut 12 kali, sama dengan banyaknya Khalifah sepeninggal Rasulullah saw., sebagaimana disebutkan di dalam ayat-ayat berikut ini:
1. ......... Dan orang-orang beriman serta beramal saleh, mereka itu
para penghuni surga (ashab al -jannah). (Al-Baqarah: 82) 2. ......... Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kemampuannya, mereka itulah para peng- huni surga (ashab al-jannah). (Al-A'raf: 42). 3. 3. Dan para penghuni surga (ashab al-jannah) berseru .........
(AIA'raf: 44) 4. ......... Dan mereka menyeru penghuni surga (ashab al-jannah):
"Limpahkanlah kepada kami sedikit air ......... (Al-A'raf: 50) 5. ......... Dan mereka tidak ditutup: debu hitam, tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah para penghuni surga (ashab al- jannah). (Yunus: 26). 6. ...... Dan merendahkan diri kepada Tukan mereka, mereka itu
adalah para penghuni surga (ashab al-jannah) (Hud: 23). 7. Sesungguhnya para penghuni surga (ashab al-jannah) pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). (Yunus: 55). 8. Para penghuni surga (ashab al-jannah) pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. (AI- Furqan: 24) 9. ...... dan Kami ampuni kesalakan-kesalahan mereka, bersama
para penghuni surga (ashab aljannah) ...... (Al-Ahqaf: 16) 10. Tiada sama penghuni neraka dengan penghuni surga (ashab al-
jannah). (Al-Hasyr: 20) 11. ...... para penghuni surga (ashab al-jannah) itulah orang-orang
yang beruntung. (Al-Hasyr: 20) 12. ...... Dan para penghuni surga (ashab al-jannah) berseru:
"Salamun'alaikum" ...... (Al-A'raf: 46)
Orang-Orang Pilihan (Al-Musthafun) Setelah Rasulullah saw.
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
Kata ishthafa (memilih) berikut turunan katanya, dengan pengertian legitimasi Allah SWT kepada orang-orang pilihan dari dan atau bagi makhluk-Nya, disebut 12 kali dalam Al-Quran. Sesuai dengan jumlah pilihan Allah SWT sepeninggal Rasulullah saw. untuk menyelenggarakan pemerintahan di kalangan umatnya dan mewarisi Al-Kitab. Allah berfirman:
Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu AIKitab itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya AIIah benar-benar mengetahui lagi Maka melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-kamba Kami; lalu di antara mereka (hamba-hamba, bukan di antara orang-orang pilihan) ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah.... (Fathir:31-32).
Maka yang dimaksud dengan "sabiqu" (yang lebih dulu berbuat baik) adalah Imam yang dipilih dan diwarisi Kitab oleh Allah SWT; "muqtashid" adalah orang yang konsisten dengan kebijaksanaan Imam; sedangkan "dhalimu linafsihi" adalah orang yang keluar dari jalur Imam. Dalam pengertian seperti itulah, kata ishthafa berikut turunan katanya tercantum dalam ayat-ayat berikut:
1. ..... Sesungguhnya Allah telah memilih (isthafa) agama ini
bagimu ..... (AI-Baqarah: 132) 2. Sesungguhnya Allah telah memilih (isthafa) Adam, Nuh,
keluarga Ibrahim. ..... (Ali Imran: 33). 3. Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hambanya yang dipilih-Nya (isfhafa) ... (AI-Naml: 59). 4. Kalau sekiranya Allah hendak memilih (isthafal) anak, tentu Dia
akan memilih apa yang Dia kehendaki ...... (Al-Zumar: 59). 5. "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu
(isthafaki), mensucikan kamu ..... (Ali Imran: 42) 6. ..... dan melebihkan kamu (wasthafaki) atas segala wanita di
dunia ( yang semasa dengan kamu). (Ali Imran: 42). 7. ..... Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya (isthafahu) (menjadi rajamu) dan menganugerahinya ilmu yang luas serta tubuh yang perhasa . . . (Al-Baqarah: 247). 8. ..... sesungguhnya Aku mernilih (melebihkan) kamu (ishtha- faituka) dari manusio yang lain untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku ..... (Al-A'raf: 144) 9. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih (isthafaina) di antara hamba-hamba Kami ..... (Fathir: 32). 10. ..... dan sesungguhnya Kami telah memilihnya (isthafainahu) di
dunia (AI-Baqarah: 139). 11. Allah memilih (yasthafa) utusan-utusan-Nya dari Malaikat dan
dari manusia. (Al-Haj: 75). 12. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan (Al-musthafin) yang paling baik (Shad: 47).
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Para Imam Ma'shum
Kata kerja ya'shimu (memelihara kesucian) berikut turunan katanya dalam AI-Quran disebut 12 kali, dan itu sesuai dengan banyaknya Khalifah Rasulullah saw. yang terpelihara serta benarbenar disucikan oleh Allah dari segala noda. Keduabelas kata tersebut terdapat dalam ayat-ayat berikut:
1. Wahai Rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat- Nya. Allah memelihara (ya'shimuka) kamu dari (gangguan) manusia. .....(Al-Maidah: 67).
Sebab diturunkannya ayat ini pada waktu haji wada', bahwa ketika Rasulullah saw. kembali setelah ibadah haji, 18 Dzulhijjah, di Ghadir Khum, Allah menyuruh beliau untuk menyampaikan pesan kepada manusia bahwa Khalifah pertama sepeninggal beliau adalah Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Maka Rasulullah pun menyampaikannya kepada seluruh umat. Antara lain, beliau bersabda: "Bukankah aku lebih kamu utamakan ketimbang diri kamu sendiri?" Mereka menjawab: "Tentu, ya Rasulullah!" Beliau bersabda lagi: "Barangsiapa yang memandang aku sebagai pemimpinnya (maula), maka Ali adalah pemimpinnya. Ya Allah, pimpinlah orang yang menjadikannya pemimpin, dan musuhilah orang yang memusuhinya; tolonglah orang yang menolongnya dan hinakanlah orang yang menghinakannya. " Hadis ini jelas mutawatir, dan disepakati keshahihannya, di samping juga ada riwayat (lain) dalam Shahih Muslim yang menunjuk kepada fakta ini. Hanya saja, dalam riwayat Muslim, wasiatnya ditujukan kepada Ahli Bait a.s. Shahih Muslim, Kitab AZ-Fadha'il (keutamaan-keutamaan), bab fadha'il Ali bin Abi Thalib (r.a.), halaman 362, terbitan Isa Al- Halabi; juz VII, halaman 122, terbitan Muhammad Ali Shahih: Dari Zaid bin Arqam, dia berkata: "Rasulullah saw. pada suatu hari berdiri dan berkhutbah kepada kami di tempat air yang
disebut Khum , antara Makkah dan Madinah.1 Seraya beliau memuji dan mengagungkan Allah, serta memberi wejangan (dzikr). Lalu beliau bersabda:
"Amma ba'du. Ingatlah wahai manusia, karena sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia. Segera utusan Tuhanku akan datang dan aku akan segera menjawabnya (wafat). Aku tinggalkan pada kalian tsaqalain : pertama, Kitab Allah yang berisi petunjuk dan cahaya, maka ambillah dan peganglah erat-erat Kitab Allah itu, perhatikanlah dan cintailah ia.' Selanjutnya, beliau bersabda:
'Dan, (kedua), Ahli Baitku. Semoga Allah mengingatkan kamu kepada Ahli Baitku. Semoga Allah mengingatkan kamu kepada Ahli-Baitku'. "
Secara maknawi, hadis Ghadir ini diriwayatkan di dalam Shahih Al-Tirmidzi (V:297-379); Sunan Ibnu Majah (I:94-95);
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
Mustadrak Hakim (III:110); Musnad Ahmad bin Hambal (I:88); Tarikh Kabir al-Bukhari (I:375); dan lain-lain.
Sebab turunnya ayat tersebut berkenaan dengan Ali bin Abi Thalib (a.s.), sebagaimana banyak dikemukakan oleh para ulama, seperti Al-Wahidi dalam Asbabun-Nuzul-nya, terbitan Su'udiah - Riyadh, Dar al-Qiblat, halaman 195; juga dalam tafsir Fakhrurrazi (XII:298), cetakan Beirut, terbitan Mesir; dan lain-lain.
2. Katakanlah: "Siapa yang dapat melindungi kamu (ya'shi- mukum) dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu. ..... (Al-Ahzab: 17). 3. Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku (ya'shimuni) dari air bah"...... (Hud: 43). 4. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan mengadakan per6aikan dan berpegang teguh (wa'tashimu) kepada (agama) Allah dan tulus ikhlas mengerjakan agama mereka karena Allah. ..... (An- Nisa: 146). 5. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh (wa'tashimu) kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya yang besar ..... (An- Nisa: 175) 6. ... Barangsiapa yang berpegang teguh (ya'tashim) kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Ali Imran: 101) 7. Dan berpeganglah kamu semua (wa'thshimu) kepada (tali) Allah dan janganlah kamu bercerai berai . .. (Ali Imran: 103). 8. ..... maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu (wa'tashimu) kepada tali Allah. Dan adalah pelindungmu ..... (Al-Hajj: 78). 9. ..... dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk me- nundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak (wa'tashim) (Yusuf: 32) 10. ..... dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka
seorang pelindung pun dari (azab) Allah ('ashim) . . . (Yunus: 27) 11. ..... berkata: "Tidak ada yang melidungi ('ashim) pada hari ini
dari azab Allah kecuali diberi rahmat ..... (Hud: 3). 12. (Yaitu) dari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorang pun yang menyelamatkan kamu ('ashim) dari (azab) Allah . . . (Ghafir: 33).
1. Pembacaan Shalawat yang benar ialah (semoga Allah melimpahkan kesejahteraan kepada Nabi "beserta keluarganya", dan semoga memberikan keselamatan), sesuai dengan Sunah Rasul saw. yang melarang membaca shalawat yang terpotong (al-batra'), sebagaimana yang tercantum dalam Shahih Bukhari, kitab tafsir bab firman Allah SWT. "Sesungguhnya Allah beserta para malaikat-Nya membaca Shalawat kepada Nabi . . . " (V:27), Dar al-Fikr, Mathabi' Al- Sya'b; dan pada kitab Da'wah bab shalawat kepada Nabi saw. (II:16), Syarikat ALI'lanat, dan (I:45); Sunan Ibn Majah (I:292), hadis nomor ke-976 dan 977; Musnad Ahmad bin Hambal (II:47), cetakan Maimuniah Mesir; Muwaththa' Malik yang dicetak berikut syarahnya, Tanwir Al-Hawalik (I:179); Tafsir Qurthubi (XIV:288); Tafsir !bn Katsir (III:507); Tafsir Al-Razi (XXV:226), cetakan Al-Bahiah Mesir, dan (VII;391), cetakan Dar al-Thaba'ah Mesir; dan banyak lagi. Semuanya meriwayatkan larangan Rasulullah saw, mengenai pembacaan shalawat kepada beliau tanpa menyebutkan keluarganya. Berikut ini adalah matan yang dikemukakan oleh Al-Bukhari setelah menyebutkan maksud ayat mulia tadi, maka mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, telah kami ketahui bagaimana kami harus mengucapkan salam kepadamu. Lalu, bagaimana kami harus mengucapkan shalawat kepadamu?" Rasulullah saw. menjawab: ' Katakanlah, "Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad Janganlah kalian mengucap shalawat kepadaku dengan shalawat terpotong." Ditanyakan: "Apakah shalawat terpotong itu ya, Rasulullah?" Rasul menjawab: ' Janganlah kalian mengatakan: 'Ya, Allah limpahkanlah kesejahteman kepada Muhammad; lalu kalian diam hingga di situ. Tetapi katakanlah: 'Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad : "
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
Hadia semacam itu dikemukakan dengan bermacam-macam matan yang berdekatan arti dan maksudnya, dan seiring dengan adanya matan-matan mengenainya yang mutawatir. Mengenai hal ini pula, kita sering mendapatkan kebanyakan kaum Muslim, ketika menuturkan dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah saw. yang mereka ucapkan adalah shalawat batra' (buntung). Mereka mengucapkan shalawat kepada Rasulullah saw. tanpa mengikutsertakan shalawat kepada keluarganya. Sehingga saya tidak tahu, tradisi yang mana yang mereka ikuti? Jelas, seluruh matan hadis yang mutawatir tadi melarang mengucapkan shalawat kepada Rasulullah saw., kecuali dengan mengikutsertakan shalawat kepada keluarganya.
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Duabelas Khalifah Dari Keluarga Muhammad saw.
Kata ali (keluarga) yang disandarkan kepada nama-nama terpuji, seperti keluarga Ibrahim, keluarga Imran tidaklah disandarkan kepada nama-nama jelek seperti keluarga Fir'aun. Kata tersebut disebut sebanyak duabelas kali sesuai dengan jumlah Imam dari keluarga Muhammad saw. yang diawali dengan Imam Ali a.s. dan diakhiri dengan Imam Al-Mahdi a.s. Keduabelas kata tersebut adalah sebagai berikut:
1. ..... Di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa
dari peninggalan keluarga (ali) Musa. ..... (AI-Baqarah: 248) 2. ..... Dan keluarga (ali) Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat .....
(Al-Baqarah: 248). 3. Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, dan keluarga
(ali) Ibrahim ..... (Ali Imran: 33). 4. ..... Dan keluarga (ali) Imran melebihi segala umat (di masa
mereka masing-masing). (Ali-Imran: 33). 5. ..... Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah
kepada keluarga (ali) Ibrahim ..... (Al-Nisa: 54). 6. ..... Dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada
keluarga (ali) Ya'qub ..... (Yusuf: 6). 7. Kecuali keluarga (ali) Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan semuanya. (AlHijr: 59). 8. Maka tatkala datang pura utusan kepada kaum (ali) Luth (AI-
Hijr: 61) 9. ang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga (ali) Ya'qub; dan jadikanlah ia, ya! Tuhanku, sebagai orang yang diridhai. (Maryam: 6) 10. ..... "Usirlah Luth beserta keluarganya (ali) dari negerimu; sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih. (Al-Naml: 56). 11. ..... Bekerjalah hai keluarga (ali) Daud agar (kamu) bersyukur (kepada Allah) dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang beriman bersih. (Saba': 13). 12. Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga (ali) Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu fajar belum menyingsing. (AI-Qamar: 34).
Bilangan Kata "Malik"
Kata malik dengan pengertian penguasa, disebut 12 kali, sebanyak jumlah Khalifah setelah Rasulullah saw., yaitu dalam ayat-ayat berikut:
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
1. Raja (malik) berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus-kurus ..... (Yusuf: 43). 2. Raja (malik) berkata: "Bawalah dia kepadaku," maka ketika utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu ..... (Yusuf: 50). 3. Dan Raja (malik) berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku
memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku. " (Yusuf: 54). 4. Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja (malik), dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat beban unta) ..... (Yusuf: 72). 5. ..... Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja (malik), kecuali Allah menghendakinya ..... (Yusuf: 76). 6. ..... Karena di hadapan mereka ada seorang raja (malik) yang
merampas setiap bahtera. (Al-Kahfi: 79). 7. ..... Yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: ",4ngkatlah untuk kami seorang raja (malik) supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah. (Al-Baqarah: 246). 8. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu (malaka)." (Al- Baqarah: 247). 9. Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja (al-muluk) apabila memasuki suatu negeri niscaya mereka membinasakannya ..... (Al-Naml: 34). 10. ..... lngatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi- nabi di antara kamu, dan dijadikan-Nya kamu orangorang merdeka (mulukan) ..... (Al-Maidah: 20). 11. Mereka berseru: "Hai Malik! biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab: "Kamu tetap akan tinggal (di neraka ini)" (Al-Zukhruf: 77). 12. Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka, yaitu terbagi dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan kami sendiri, lalu mereka menguasainya (malikun). (Yasin: 71).
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
'Amil (Pelaksana Pemerintahan)
Kata 'amil (pelaksana pemerintahan), bentuk tunggal maupun jamak, disebutkan 12 kali, sesuai dengan jumlah khalifah setelah Rasulullah saw., dalam ayat-ayat berikut:
1. ..... "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal ('amil) di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan ..... (Ali Imran: 195). 2. Katakanlah: "Hai Kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya aku berbuat pula ('amil) ..... (Al-An'am: 135). 3. Dan (dia berkata): "berbuatlah menurut kemampuanmu,
sesungguhnya aku pun akan berbuat ('amil) ..... (Hud: 39). 4. Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula) ('amil) . . . (Al-Zumar: 39). 5. Dan katakanlah kepada oran,q-orang yang tidak beriman, berbuatlah menurut kemampuanmu; sesungguhnya kami pun berbuat (pula) ('amil). (Hud: 121). 6. ..... Dan mereka banyak mengerjakan pekerjaan-pekerjaan buruk selain daripada itu, mereka tetap mengerjakannya ('amil) (Al-Mukminun: 63). 7. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orangorang
yang bekerja ('amilun) (Al-Shafat: 61). 8. ..... Dan di antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah
kamu, sesungguhnyn kami juga bekerja ('amilun) (Fushilat: 5). 9. ..... Sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik
pahala orang-orang yang beramal ('amilin) (Ali Imran: 136). 10. Sesungguhnya zakat itu, hanyalah bagi orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat ('amil) ..... (AlTaubah: 60). 11. ..... Yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang berramal ('amilin) (Al-Ankabut: 58). 12. ..... Sedang kami menempati tempat dalam surga, di mana saja yang kami kehendaki: Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang beramal ('amilin) (Al-Zumar: 74).
Duabelas orang Yang Diangkat (Al-Mujtabun)
Kata kerja ijtaba (mengangkat/memilih) berikut turunan katanya disebut 12 kali dalam AI-Quran, sebanding dengan 12 Imam yang ditetapkan oleh Allah SWT. Yaitu dalam ayat-ayat berikut:
1. ..... Dia telah memilih kamu (ijtabakum) dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama, suatu kesempitan .....(Al-Haj: 78).
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
2. (Bagi) yan,q mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya (ijtabahu) dan menunjukkan kepada jalan yang lurus. (Al-Nahl: 121). 3. Kemudian Tuhannya memilihnya (ijtabahu), maka Dia me-
nerima taubat serta memberi petunjuk. (Thaha: 122). 4. Lalu Tuhannya memilihnya (ijtabahu) dan menjadikan termasnk
orang-orang saleh. (Al-Qalam: 50). 5. Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah yang sama, yang didatangkan (yujba) ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuhan) ..... (AlQashash: 57). 6. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat AI-Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu (ijtabaitaha) ?" (Al-A'raf: 203). 7. ..... dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dari orang-orang yan,q telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih (ijtabaina) ..... (Maryam: 58). 8. ..... dan kami telah memilih mereka (ijtabanahum) (untuk menjndi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuk mereka ke jalan yang lurus. (Al-An'am: 87). 9. ..... Akan tetapi Allah memilih (yajtabi) siapa yang dikehendaki-
Nya di antara rasul-rasul-Nya ... (Ali lmran: 179). 10. ..... Allah menarik (yajtabi) kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali kepada-Nya. (Al-Syura: 13). 11. Dan demikianlah, Tuhanmu telah memilih kamu (yajtabika) (untuk menjadi nabi) serta mengajari kamu sebagian dari ta'bir mimpi-mimpi ..... (Yusuf: 6). 12. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring- piring yang (besarnya) seperti kolam (kal jawaabi) ..... (Saba': 13).
Bilangan Kata "AI-Abrar"
Kata al-birr dari kata al-abrar (baik), bukan dari kata al-baru (daratan), berikut turunan katanya disebut sebanyak 12 kali sama seperti Khalifah setelah Rasulullah saw. Yaitu dalam ayat-ayat berikut :
1. ..... Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafat- kanlah kami bersama orang-orang yang berbuat baik (alabrar) (Ali Imran: 193). 2. ..... sebagai tempat tinggal (anugerah) dari Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti (al-abrar). (Ali Imran: 198). 3. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat baik (al-abrar) itu minum dari gelas berisi minuman yang campurannya adalah air kapur. (Al-Insan: 5). 4. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti (al-abrar), benar-benar berada dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. (Al-Infithar: 13). 5. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu
(al-abrar) (tersimpan) di ‘Illiyyin. (Al-Muthafifin: 18). 6. Sesungguhnya orang-orang berbakti itu (al-abrar) benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga). (AI-Muthaffifin: 22). 7. Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahan sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan (taburru), bertakwa ..... (Al-Baqarah: 224). 8. ..... Dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu, untuk kamu berbuat baik (tabarruhum) dan adil kepada mereka. (Al- Muhshonat: 8).
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
9. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebajikan (al-barru) lagi Maha Penyayang .(Al-Thur: 28). 10. Dan seorang yang berbakti (barran) kepada dua orang tuanya dnn bukanlah ia orang yang som6ong lagi durhaka. (Maryam: 14). 11. Dan berbakti (barran) kepada ibuku dan dia tidak menjadikan
aku seorang yang sombong lagi celaka. (Maryam: 32). 12. Yang mulia lagi berbakti (baruah) (Abasa: 16).
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
BAB 2 AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I'JAZ 'ADADI)
Bilangan Kata "Syi'ah"
Kata syi'ah (pengikut) berikut turunan katanya dalam AlQuran disebutkan 12 kali, suatu jumlah yang sesuai dengan banyaknya Khalifah Rasulullah saw. Dan yang diketahui, golongan ini adalah satu-satunya yang mengaku konsisten dengan manhaj para Imam yang duabelas dari ahli Bait Muhammad saw. Mengenai ini tercantum pada ayat-ayat berikut:
1. Dan sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar termasuk
golongannya (syi'atihi) (Nuh). (Al-Shafat: 83). 2. ..... Maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (syi'atihi) dan seorang lagi dari musuhnya (kaum Fir aun) ..... (AIQashash: 15). 3. ..... maka orang dari golongannya (syi'atihi) meminta pertolongan kepadanya untuk mengalahkan orang dari musuh- nya. (Al-Qashash: 15). 4. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar (tasyi'a) di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih ..... (Al-Nur: 19). 5. Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan (syiah) siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan yang Maha Pemurah. (Maryam: 69). 6. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul
sebelum kamu kepada umat-umat (syi'i) terdahulu (Al-Hijr: 10). 7. ...... Dia mencampurkan kamu dalam golongan golongan (syia'an) yang saling bertentangan, dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebahagian yang lain ..... (AlAn'am: 65). 8. Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belahkan agamanya dan mereka menjadi beberapa golongan (syia'an) tidak ada sedikit pun tanggung jawab kamu terhadap mereka ..... (Al- An'am: 159). 9. Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi, dan menjadikan penduduknya berpecah-belah (syia'an)
...... (Al-Qashash: 4). 10. Yaitu orang-orang yang memecak-belahkan agama mereka dan
mereka menjadi beberapa golongan (syia'an) ..... (AlRum: 32). 11. Dan sesungguhnya Kami telah binasakan orang yang serupa dengan kamu (asyya'akum), maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Al-Qamar:51). 12. Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingin, sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang serupa dengan mereka (asyya'ahum) pada masa dulu ..... (Saba': 54).
Bintang-Bintang Keluarga Muhammad Ada Duabelas
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.
Mengenai hal ini, terdapat sebuah hadis yang dikemukakan oleh banyak penulis kitab shahih, yaitu sabda Rasulullah saw.: 'Bintang-bintang adalah pengaman bagi penduduk bumi dari keterjerumusan, dan ahli Baitku adalah pengaman bagi umatku dari keterpecah-belahan; dan apabila satu qabilah Arab menentangnya, maka mereka akan berpecah- belah dan mereka akan menjadi partai Iblis." Hadis ini dikeluarkan oleh Al- Hakim dalam AlMustadrak, (II:448; III:457); dalam Shawa'iq Al-Muhsiqah, Ibn Hajr: 150, 185, 233, 234 terbitan Muhammadiyah Mesir; dan dalam Kanz al-'Ummal, Musnad Ahmad bin Hambal (V:92).
Ibn Hajr Al-Syafi'i, mengomentari hadis "Ahli Baitku adalah keamanan bagi umatku ", berpendapat: "Mungkin yang dimaksudkan dengan Ahli Bait adalah pengaman bagi umatku' adalah para ulama mereka, sebab mereka yang memberikan petunjuk kepada semua bagaikan bintang-gemintang, dan jika mereka lenyap, maka penduduk bumi akan menemui apa (ayat- ayat) yang dijanjikan kepada mereka. Hal itu terjadi ketika datangnya AI- Mahdi, berdasarkan berbagai hadis bahwa Isa a.s. akan shalat di belakang (Al-Mahdi) dan akan membunuh Dajjal."
Dalam Al-Quran, kata naim (bintang) dan nujum disebut sebanyak duabelas kali, yakni pada ayat-ayat :
1. Dan Dia ciptakan tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang (najmi) itulah mereka mendapat petunjuk. (An- Nahl: 16). 2. Demi bintang (wannajmi) ketika terbenam ..... (An-Najm: 1). 3. ..... (yaitu) bintang (najmu) yang cahayanya menembus ..... (Ath-
Thariq: 3). 4. Dan Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang (nujum)
bagimu ..... (Al-An'am: 97). 5. ..... dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang- bintang (nujuum), masing-masing tunduk kepada perintahNya. (Al-A'raaf: 54). 6. Dan bintang-bintang (nujuum) itu ditundukkan (untukmu)
dengan perintah-Nya. (An-Nahl: 12). 7. ..... kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang (nujuum), gunung, pohon- pohonan ..... (Al-Hajj: 18). 8. Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang
(nujuum). (Ash-Shaffaat: 88). 9. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-binang (nujuum) di waktu fajar. (At-Thur: 49). 10. Maka aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-
Quran (mawaqti al-nujum). (Al-Waqi'ah: 75). 11. Maka apabila bintang-bintang (nujuum) dihapuskan. (Al-
Mursalat: 8). 12. Dan apabila bintang-bintang (nujuum) berjatukan. (AlTakwit: 2).
Kata najm ini terdapat pula di dalam firman Allah: "Dan tumbuh- tumbuhan (najmi) dan pohon-pohonan, kedua-duanya tunduk kepadanya. (Al-Rahman: 6). Hanya saja yang dimaksud dengan najm di sini bukan bintang yang ada di langit, melainkan najm dalam arti tumbuhan.
< BACK DAFTAR ISI NEXT >
DEPAN
download ebook gratis: www.pakdenono.com