DAFTAR ISTILAH
Ahadiyyah: Keesaan absolut dari keberadaan.
Ahlul Haqiqah: Orang-orang yang akrab dengan realitas.
Ahlul Tahqiq: Orang-orang yang berpegang-teguh pada kebenaran.
Aql al-Awwal: Akal Pertama; penyingkapan pertama dari kesadaran universal.
Aql al-Qul: Akal Universal; kesadaran universal.
Ama (Stasiun Ama): Keadaan ketiadaan (kosong).
Arsy: Singgasana. Menunjuk kepada ketinggian/ keagungan universal, walaupun bukan dari sisi dunia material yang dapat diindera.
Asyraf al-Mahluq: Yang paling mulia dari semua mahluk.
Barzakh: Dimensi antara.
B-izni-hi (dengan ijin Allah): Kesesuaian komposisi Nama yang menyusun esensinya.
Dzul Fadhlul ‗Azhim: Pemilik dari karunia besar.
Dzul Quwwatil Matin: Pemilik kekuatan abadi.
Arham-ar-Rahimin: Yang Esa yang mewujudkan ciri-ciri dari Nama-namaNya dengan rahmatNya.
Fath: Penguasaan/penaklukan-diri.
917
Fuad: Hati – neuron-neuron hati. Reflektor-reflektor dari Nama-nama menuju otak.
Furqan: Kemampuan dan ilmu untuk membedakan yang benar dari yang salah atau kriteria yang dengannya realitas dapat dibedakan dari kepalsuan.
Jibril: Penyingkapan ilmu Allah.
Hamd: Evaluasi alam-alam jasmani yang diciptakan dengan Nama-namanya, sesuai kehendakNya.
Huda: Tuntunan/petunjuk; memungkinkan pemahaman realitas esensial seseorang.
Ind‘Allah: Dari Allah; kekuatan-kekuatan yang disingkapkan melalui pemunculan dimensional pada kesadaran dari Nama-nama Allah yang menyusun esensi seseorang.
Insan al-Kamil: Manusia Sempurna.
Isra: Perjalanan supersadar/supranatural dan dimensional pada malam hari.
Kasyf al-Nurani: Penemuan yang tercerahkan.
Kasyf al-Dzulmani: Penyucian melalui penderitaan.
Kitab al-Mubin: Kitab Yang Nyata.
Kursi: Aktualisasi dan penguasaan terhadap realitas dari Nama-nama.
Ladun: Potensi Nama-nama yang menyusun esensi seseorang.
Mahsyar: Tempat berkumpul.
918
Maiyyah: Kesatuan keberadaan.
Mala-i A‘la: Majlis Tinggi.
Manna: Daya kekuatan di dalam nama-nama Allah yang menyusun esensi Anda.
Marifah: Pengetahuan.
Mawla: Pelindung.
Mikail: Kekuatan yang menuntun kepada dan memungkinkan diperolehnya rezeki material maupun spiritual.
Muqarrabun: Orang-orang yang telah mencapai keadaan kedekatan ilahiah.
Muttaqin: Orang-orang yang hidup sejalan dengan realitas esensial mereka.
Nafs: Diri, kesadaran individu.
Nafs-i Ammarah: Diri Penghasut.
Nafs-i Lawwamah: Diri Pencela-Diri.
Nafs-I Mulhimah: Diri Terilhami.
Nafs-i Mutmainnah: Diri yang Tentram.
Nafs-i Radhiyah: Diri yang Rida.
Nafs-i Mardhiyah: Diri Yang Puas/Diridai.
Nafs-i Safiya: Diri yang Murni.
Nama-nama: Nama-nama Agung – fitur-fitur struktural dan komposisional yang menyusun keberadaan.
919
Nubuwwah: Fungsi yang memungkinkan manusia untuk membaca dan mengamalkan praktek-praktek sistem Allah yang diperlukan.
Qurbiyyah: Keadaan kedekatan ilahiah.
Rabb: Komposisi Nama/Ciri-ciri ilahiah yang menyusun esensi seseorang.
Rahmaniyyah: Potensial Kuantum
Rahmah: Rahmat
Rasul: Orang yang melaluinya realitas disingkapkan – artikulasi ilmu Allah.
Rububiyyah: Fitur-fitur komposisional yang ditunjuk oleh Nama-nama yang menyusun keberadaan.
Ruhul ‗Azam: Ruh Agung; yang Esa yang Maha Melihat.
Salam: Keadaan yang terbebas dari kondisi-kondisi alami dan kehidupan jasmaniah dan merasakan ‗keyakinan.‘
Shamad/Shamadiyyah: Yang Esa yang Mencukupi DiriNya secara Absolut.
Sayr al-Afaqi: Pengenalan akan realitas universal.
Sayr al-Anfusi: Pengenalan akan realitas individu atau jalan mengarungi batin.
Syadidul Iqab: Keras dalam melaksanakan akibat-akibat dari suatu pelanggaran.
Syirq: Dualitas – keadaan karena menganggap adanya keberadaan ‗yang lain‘ yang terpisah disamping Allah.
920
Subhan: Yang Esa yang jauh dari terbatasi atau terkondisikan oleh apapun dari yang Dia wujudkan.
Sunnatullah: Mekanika/cara kerja dari sistem Allah.
Tanzih: Ketiadabandingan dari Allah.
Taqwa: Melindungi diri Anda di jalan Allah dari ketidakcukupan identitas Anda.
Tasbih: Memuliakan, meninggikan – melanjutkan keberadaan seseorang melalui Dia.
Tashbih: Keserupaan/keterbandingan dari Yang Agung.
Refleksi Ilahiah:
Tersembunyi – Refleksi sifat-sifat
Rahasia – Refleksi Nama-nama
Rohani – Fuad: Reflektor Nama-nama.
Hati – Kesadaran.
Diri – Identitas – Kesadaran individu.
Ubudiyyah: Pengabdian ‗diri‘ atau kesadaran individu melalui pemenuhan fungsi khususnya dan tujuan penciptaan.
Ulul Albab: Orang-orang yang akrab kepada realitas yang melaluinya Allah mendengar, melihat dan berbicara.
Wajh: Wajah Yang Agung.
921
Khalifah: Mahluk-mahluk sadar yang hidup dengan kesadaran terhadap Nama-nama.
Waliyy: Teman, penjaga/pelindung.
Yakin: Keadaan keyakinan, keberserahdirian sempurna sebagai hasil dari pemahaman absolut.
a. Ilmal yakin
b. ‗Ainal yakin
c. Haqul yakin
Zawj: Meskipun makna yang paling umum adalah ‗pasangan nikah,‘ tapi juga digunakan dalam konteks kesadaran, yang menyiratkan pasangan atau padanan dari kesadaran.
Ahadiyyah: Keesaan absolut dari keberadaan.
Ahlul Haqiqah: Orang-orang yang akrab dengan realitas.
Ahlul Tahqiq: Orang-orang yang berpegang-teguh pada kebenaran.
Aql al-Awwal: Akal Pertama; penyingkapan pertama dari kesadaran universal.
Aql al-Qul: Akal Universal; kesadaran universal.
Ama (Stasiun Ama): Keadaan ketiadaan (kosong).
Arsy: Singgasana. Menunjuk kepada ketinggian/ keagungan universal, walaupun bukan dari sisi dunia material yang dapat diindera.
Asyraf al-Mahluq: Yang paling mulia dari semua mahluk.
Barzakh: Dimensi antara.
B-izni-hi (dengan ijin Allah): Kesesuaian komposisi Nama yang menyusun esensinya.
Dzul Fadhlul ‗Azhim: Pemilik dari karunia besar.
Dzul Quwwatil Matin: Pemilik kekuatan abadi.
Arham-ar-Rahimin: Yang Esa yang mewujudkan ciri-ciri dari Nama-namaNya dengan rahmatNya.
Fath: Penguasaan/penaklukan-diri.
917
Fuad: Hati – neuron-neuron hati. Reflektor-reflektor dari Nama-nama menuju otak.
Furqan: Kemampuan dan ilmu untuk membedakan yang benar dari yang salah atau kriteria yang dengannya realitas dapat dibedakan dari kepalsuan.
Jibril: Penyingkapan ilmu Allah.
Hamd: Evaluasi alam-alam jasmani yang diciptakan dengan Nama-namanya, sesuai kehendakNya.
Huda: Tuntunan/petunjuk; memungkinkan pemahaman realitas esensial seseorang.
Ind‘Allah: Dari Allah; kekuatan-kekuatan yang disingkapkan melalui pemunculan dimensional pada kesadaran dari Nama-nama Allah yang menyusun esensi seseorang.
Insan al-Kamil: Manusia Sempurna.
Isra: Perjalanan supersadar/supranatural dan dimensional pada malam hari.
Kasyf al-Nurani: Penemuan yang tercerahkan.
Kasyf al-Dzulmani: Penyucian melalui penderitaan.
Kitab al-Mubin: Kitab Yang Nyata.
Kursi: Aktualisasi dan penguasaan terhadap realitas dari Nama-nama.
Ladun: Potensi Nama-nama yang menyusun esensi seseorang.
Mahsyar: Tempat berkumpul.
918
Maiyyah: Kesatuan keberadaan.
Mala-i A‘la: Majlis Tinggi.
Manna: Daya kekuatan di dalam nama-nama Allah yang menyusun esensi Anda.
Marifah: Pengetahuan.
Mawla: Pelindung.
Mikail: Kekuatan yang menuntun kepada dan memungkinkan diperolehnya rezeki material maupun spiritual.
Muqarrabun: Orang-orang yang telah mencapai keadaan kedekatan ilahiah.
Muttaqin: Orang-orang yang hidup sejalan dengan realitas esensial mereka.
Nafs: Diri, kesadaran individu.
Nafs-i Ammarah: Diri Penghasut.
Nafs-i Lawwamah: Diri Pencela-Diri.
Nafs-I Mulhimah: Diri Terilhami.
Nafs-i Mutmainnah: Diri yang Tentram.
Nafs-i Radhiyah: Diri yang Rida.
Nafs-i Mardhiyah: Diri Yang Puas/Diridai.
Nafs-i Safiya: Diri yang Murni.
Nama-nama: Nama-nama Agung – fitur-fitur struktural dan komposisional yang menyusun keberadaan.
919
Nubuwwah: Fungsi yang memungkinkan manusia untuk membaca dan mengamalkan praktek-praktek sistem Allah yang diperlukan.
Qurbiyyah: Keadaan kedekatan ilahiah.
Rabb: Komposisi Nama/Ciri-ciri ilahiah yang menyusun esensi seseorang.
Rahmaniyyah: Potensial Kuantum
Rahmah: Rahmat
Rasul: Orang yang melaluinya realitas disingkapkan – artikulasi ilmu Allah.
Rububiyyah: Fitur-fitur komposisional yang ditunjuk oleh Nama-nama yang menyusun keberadaan.
Ruhul ‗Azam: Ruh Agung; yang Esa yang Maha Melihat.
Salam: Keadaan yang terbebas dari kondisi-kondisi alami dan kehidupan jasmaniah dan merasakan ‗keyakinan.‘
Shamad/Shamadiyyah: Yang Esa yang Mencukupi DiriNya secara Absolut.
Sayr al-Afaqi: Pengenalan akan realitas universal.
Sayr al-Anfusi: Pengenalan akan realitas individu atau jalan mengarungi batin.
Syadidul Iqab: Keras dalam melaksanakan akibat-akibat dari suatu pelanggaran.
Syirq: Dualitas – keadaan karena menganggap adanya keberadaan ‗yang lain‘ yang terpisah disamping Allah.
920
Subhan: Yang Esa yang jauh dari terbatasi atau terkondisikan oleh apapun dari yang Dia wujudkan.
Sunnatullah: Mekanika/cara kerja dari sistem Allah.
Tanzih: Ketiadabandingan dari Allah.
Taqwa: Melindungi diri Anda di jalan Allah dari ketidakcukupan identitas Anda.
Tasbih: Memuliakan, meninggikan – melanjutkan keberadaan seseorang melalui Dia.
Tashbih: Keserupaan/keterbandingan dari Yang Agung.
Refleksi Ilahiah:
Tersembunyi – Refleksi sifat-sifat
Rahasia – Refleksi Nama-nama
Rohani – Fuad: Reflektor Nama-nama.
Hati – Kesadaran.
Diri – Identitas – Kesadaran individu.
Ubudiyyah: Pengabdian ‗diri‘ atau kesadaran individu melalui pemenuhan fungsi khususnya dan tujuan penciptaan.
Ulul Albab: Orang-orang yang akrab kepada realitas yang melaluinya Allah mendengar, melihat dan berbicara.
Wajh: Wajah Yang Agung.
921
Khalifah: Mahluk-mahluk sadar yang hidup dengan kesadaran terhadap Nama-nama.
Waliyy: Teman, penjaga/pelindung.
Yakin: Keadaan keyakinan, keberserahdirian sempurna sebagai hasil dari pemahaman absolut.
a. Ilmal yakin
b. ‗Ainal yakin
c. Haqul yakin
Zawj: Meskipun makna yang paling umum adalah ‗pasangan nikah,‘ tapi juga digunakan dalam konteks kesadaran, yang menyiratkan pasangan atau padanan dari kesadaran.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan